Awan itu datang lagi,
Kali ini cukup menebal,
Jika dulu jatuhnya bagaikan titisan renyai,
tapi mungkin kali ini agak kasar,
Rasanya...elok sahajalah aku berteduh dahulu,
Aku tidak takut akan basahnya,
Aku cuma takut akan "sakitnya" nanti...
Dan mungkin kerna itu, aku layak dibenci...
Aku nukil sajak ni sebab aku rasa jiwa aku sangat2 kacau bilau sekarang ni. Mungkin tak sebaik sajak nukilan Usman Awang atau T. Alias Taib, tapi sekadar cukup untuk aku selitkan maknanya pada mereka yang ingin mengerti. Walau apapun, aku serahkan pada Nya...
Kali ini cukup menebal,
Jika dulu jatuhnya bagaikan titisan renyai,
tapi mungkin kali ini agak kasar,
Rasanya...elok sahajalah aku berteduh dahulu,
Aku tidak takut akan basahnya,
Aku cuma takut akan "sakitnya" nanti...
Dan mungkin kerna itu, aku layak dibenci...
Aku nukil sajak ni sebab aku rasa jiwa aku sangat2 kacau bilau sekarang ni. Mungkin tak sebaik sajak nukilan Usman Awang atau T. Alias Taib, tapi sekadar cukup untuk aku selitkan maknanya pada mereka yang ingin mengerti. Walau apapun, aku serahkan pada Nya...
awan datang pastikan pergi
ReplyDeletetebal yang tidak membawa erti
renyai peneman sepi
kasar dugaan duniawi
reda atau teduh kerja Illahi
basah itu usah ditakuti
sakit itu suatu yang pasti
benci wajar kita jauhi....
puisi ini aku nukilkan untuk kekuatan...
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete